RAJA Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud, berencana mengunjungi Indonesia selama......
Home
Archives for Februari 2017
Jumat, 24 Februari 2017
Beijing Mulai Pasang Senjata MENAKUTKAN di Laut China Selatan. Apa Dampaknya Ke Indonesia?
Diterbitkan Februari 24, 2017
Citra satelit terbaru menunjukkan China sedang memasang berbagai senjata di pulau......
Kamis, 23 Februari 2017
Kisah PASUKAN SETAN dari INDRAMAYU yang Membuat Bulu Kuduk Belanda MERINDING!
Diterbitkan Februari 23, 2017
Pasukan SetanKegiatan gangguan, penyerangan terhadap kedudukan pos, markas atau......
GEGER..! Inilah Restoran yang Diduga Menjadi MARKAS INTELIJEN Korea Utara di Indonesia
Diterbitkan Februari 23, 2017
Setelah pihak Kepolisian menyebut adanya dugaan restoran Korea Utara yang dijadikan......
Rabu, 22 Februari 2017
Dilarang Masuk Wilayah Indonesia, Pesawat PM ISRAEL Harus Memutar Cari Jalan Lain!
Diterbitkan Februari 22, 2017
Pesawat yang membawa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terpaksa menempuh......
Sabtu, 18 Februari 2017
Menmprovokasi Ingin Memotong Tentara, Iwan Bopeng Kini Diburu para Anggota TNI
Diterbitkan Februari 18, 2017
Seorang pendukung Ahok yang �bak Jagoan� saat mencak-mencak di TPS dengan mengatakan �Itu siapa itu anak kecil tadi. Woi tentara gua potong di sini, apalagi Lu e,� kini menjadi Viral di Medsos. Diketahui bernama Iwan Bopeng, Pria itu kini sedang diburu Mabes TNI.
Diketahui, Peristiwa ini bermula ketika salah satu pendukung Ahok yang berniat mencoblos di salah satu TPS tak mau menyerahkan kartu tanda pemilih pilkada kepada panitia. Pihak panitia di TPS tersebut pun melarang pendukung Ahok untuk mencoblos karena peraturannya memang pencoblos harus menyerahkan kartu tanda pemilih.
Namun tiba-tiba datang Iwan Dengan nada keras dan arogan dia marah-marah dan bakal memperkarakan petugas TPS. �Kalau kalian tidak bisa fleksibel, saya perkarakan ini. Jelas saya perkarakan,� ucap Iwan.
Mendengar ucapan Iwan yang marah-marah, seorang pria yang berada di dalam TPS langsung menimpali. Pria itu meminta agar Iwan lebih sopan menyampaikan keinginannya kepada petugas TPS. �Bahasanya sopan sedikit,� ucapnya.
Dibilang begitu, Iwan merasa tertantang, meledaklah dia dan mengancam Petugas dengan mengatakan, �tentara gua Potong di sini apalagi lu� Katanya.
Menurut beberapa sumber, pria yang menyuruhnya sopan adalah tentara. tak cukup sampai disitu, Iwan juga sempat mengatakan Allah saja fleksibel, Babi yang haram bisa menjadi halal. Apalagi kalau hanya masalah menyerahkan kartu tanda pemilih kepada panitia pilkada.
Bahasa �tentara gua potong apalagi Lu� inilah yang kini menyulitkan Iwan sendiri.
Diketahui, Salah seorang anggota PM TNI yang melihat video tersebut langsung geram, Ia menantang Pendukung Ahok yang diketahui bernama Iwan untuk beradu kesaktian dengannya. Namun hingga saat ini keberadaan Iwan belum diketahui secara pasti, agaknya banyak anggota TNI yang geram dengan ucapannya dan kini sedang mencari-cari Iwan.
Simak video nya disini
Sumber ; berita360.com
silahkan di share
Diketahui, Peristiwa ini bermula ketika salah satu pendukung Ahok yang berniat mencoblos di salah satu TPS tak mau menyerahkan kartu tanda pemilih pilkada kepada panitia. Pihak panitia di TPS tersebut pun melarang pendukung Ahok untuk mencoblos karena peraturannya memang pencoblos harus menyerahkan kartu tanda pemilih.
Namun tiba-tiba datang Iwan Dengan nada keras dan arogan dia marah-marah dan bakal memperkarakan petugas TPS. �Kalau kalian tidak bisa fleksibel, saya perkarakan ini. Jelas saya perkarakan,� ucap Iwan.
Mendengar ucapan Iwan yang marah-marah, seorang pria yang berada di dalam TPS langsung menimpali. Pria itu meminta agar Iwan lebih sopan menyampaikan keinginannya kepada petugas TPS. �Bahasanya sopan sedikit,� ucapnya.
Dibilang begitu, Iwan merasa tertantang, meledaklah dia dan mengancam Petugas dengan mengatakan, �tentara gua Potong di sini apalagi lu� Katanya.
Menurut beberapa sumber, pria yang menyuruhnya sopan adalah tentara. tak cukup sampai disitu, Iwan juga sempat mengatakan Allah saja fleksibel, Babi yang haram bisa menjadi halal. Apalagi kalau hanya masalah menyerahkan kartu tanda pemilih kepada panitia pilkada.
Bahasa �tentara gua potong apalagi Lu� inilah yang kini menyulitkan Iwan sendiri.
Diketahui, Salah seorang anggota PM TNI yang melihat video tersebut langsung geram, Ia menantang Pendukung Ahok yang diketahui bernama Iwan untuk beradu kesaktian dengannya. Namun hingga saat ini keberadaan Iwan belum diketahui secara pasti, agaknya banyak anggota TNI yang geram dengan ucapannya dan kini sedang mencari-cari Iwan.
Simak video nya disini
Sumber ; berita360.com
silahkan di share
Jumat, 17 Februari 2017
Susilo Bambang Yudhoyono, Sang Jendral "Master of Strategy"
Diterbitkan Februari 17, 2017
SANG MAESTRO
oleh Erawan Yusron
Analisa yg bagus
Analisa politik kehebatan SBY-SANG MAESTRO politik
1. Ini dimulai dari keputusan SBY untuk memberikan calon alternatif Gubernur DKI #sangmaestro
2. Tujuannya adalah memecah energi Ahok cs sehingga tidak fokus menyerang satu calon saja. #sangmaestro
3. Ahok cs punya semua perangkat untuk membunuh karakter lawan-lawan politik mereka: media, uang dan juga dukungan terkuat : kekuasaan pemerintah. #sangmaestro
4. Adanya tambahan calon, membuat mereka harus menyerang 2 calon. Butuh dana dan logistik tambahan. #sangmaestro
5. Selain itu butuh pikiran-pikiran dan isu-isu baru untuk menyerang dua calon yang ada. Energi tambahan. Duit tambahan. #sangmaestro
6. Ahok di awal sudah punya elektabilitas mencapai 75%. Rasanya hampir tidak mungkin memukul elektabilitas ini sampai di bawah 50%. #sangmaestro
7. Di sinilah SBY berperan. #sangmaestro
8. AHY muncul, memberi alternatif bagi para pemilih yang tidak bisa mengabaikan 'ideologi' mereka, namun ragu memilih Anies. #sangmaestro
9. Ingat bahwa pemilih Ahok adalah pemilih 'ideologis' yang terdiri dari no muslim dan 'muslim sangat abangan'. #sangmaestro
10. Bagi muslim yang 'sedikit abangan', mereka tidak akan memilih Ahok, tapi agak ragu memilih Anies. Nah, SBY masuk di sini. #sangmaestro
11. Tujuan SBY adalah mengenalkan AHY ke kancah politik level nasional. Sekarang semua kenal AHY. Berhasil. Sebentar lagi AHY akan memimpin Partai Demokrat. #sangmaestro
12. SBY tahu bahwa selama 10 tahun ia memimpin, ia berhasil 'meredam' kekuatan konglomerat Cina. Namun sekarang konglomerat Cina merangsek terlalu dalam. #sangmaestro
13. Jakarta adalah pertaruhan. SBY harus turun gunung mencegah konglo Cina masuk terlalu dalam. Jokowi terlalu lemah untuk ini. #sangmaestro
14. Strategi jitu, energi Ahok cs terkuras habis. Proposal yang masuk ke Tim Pemenangan Ahok sangat banyak, tetapi banyak proposal abal-abal. #sangmaestro
15. Tambahan lagi blunder oleh Ahok sendiri dengan mulut jambannya yang terkenal. Sangat menguntungkan SBY. #sangmaestro
16. Elektabilitas Ahok turun perlahan-lahan. #sangmaestro
17. Menjelang pemilihan, SBY mengeluarkan twit-twit 'ceriwis'. Ingat, bukanlah kebiasaan SBY untuk menjadi 'ceriwis'. #sangmaestro
18. Isu sadap justru dimanfaatkan SBY untuk lebih menguras energi Ahok cs dan tim medsosnya. #sangmaestro
19. Ahok cs sibuk sekali menyerang SBY, dan SBY SENGAJA meladeninya. #sangmaestro
20. Menyerang SBY melalui Antasari justru membuat SBY makin bersemangat untuk 'ceriwis'. #sangmaestro
21. 'Ceriwis' adalah strategi jitu sebagai diversion bagi Tim Ahok cs. #sangmaestro
22. Di debat terakhir, elektabilitas Ahok Djarot sudah turun di bawah 50% dan Anies Sandi bisa mencapai 40% (yang sebelumnya hanya belasan persen). #sangmaestro
23. Terima kasih SBY yang membuat Pilkada DKI harus menjadi 2 putaran. #sangmaestro
Kamis, 16 Februari 2017
Kemana Langkah Agus Yudhoyono Setelah Kalah Pilgub?
Diterbitkan Februari 16, 2017
Agus Yudhoyono mengakui dengan ksatria kekalahannya dalam Pilgub DKI 2017. Agus mengatakan Allah SWT belum mengizinkan dirinya jadi pemimpin Jakarta. Setelah memutuskan mundur dari dunia militer, Agus harus memikirkan jalan lain memberikan pengabdian untuk Indonesia.
Agus memang belum menegaskan rencananya usai bertarung di Pilgub DKI ini. Namun Agus memberikan sedikit petunjuk kemana dia akan meneruskan kariernya. "Saya masih akan berkontribusi dalam memajukan negara menuju Indonesia Emas 2045. Generasi muda jangan takut gagal atau kalah," ujar Agus di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (15/2).
Dalam waktu dekat, Agus juga akan kembali ke keluarga untuk menebus waktu yang hilang bersama anaknya, Aira dan istrinya, Anissa Pohan. Kepada Aira, Agus meminta maaf karena jarang menemani cucu pertama Susilo Bambang Yudhoyono tersebut selama menjalani Pilgub DKI ini.
"Insya Allah ada hikmah dari Allah untuk keluarga kecil kita," kata Agus.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menyambut baik jika Agus ingin melanjutkan karir bersama partai berlambang bintang mercy ini. Kendati demikian, Hinca menilai banyak ruang bagi Agus untuk berkarir selain dunia politik.
"Ruang politik terbuka lebar untuk beliau. Dan Demokrat akan senang sekali kalau beliau bersama kami," kata Hinca di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (15/2).
Agus memang belum menegaskan rencananya usai bertarung di Pilgub DKI ini. Namun Agus memberikan sedikit petunjuk kemana dia akan meneruskan kariernya. "Saya masih akan berkontribusi dalam memajukan negara menuju Indonesia Emas 2045. Generasi muda jangan takut gagal atau kalah," ujar Agus di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (15/2).
Dalam waktu dekat, Agus juga akan kembali ke keluarga untuk menebus waktu yang hilang bersama anaknya, Aira dan istrinya, Anissa Pohan. Kepada Aira, Agus meminta maaf karena jarang menemani cucu pertama Susilo Bambang Yudhoyono tersebut selama menjalani Pilgub DKI ini.
"Insya Allah ada hikmah dari Allah untuk keluarga kecil kita," kata Agus.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menyambut baik jika Agus ingin melanjutkan karir bersama partai berlambang bintang mercy ini. Kendati demikian, Hinca menilai banyak ruang bagi Agus untuk berkarir selain dunia politik.
"Ruang politik terbuka lebar untuk beliau. Dan Demokrat akan senang sekali kalau beliau bersama kami," kata Hinca di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (15/2).
Sumber : merdeka.com
Minggu, 05 Februari 2017
Ahmad Yani. Calon Presiden Pengganti Soekarno yang Gugur Karena Pengkhianatan PKI
Diterbitkan Februari 05, 2017
![]() |
Tjakrabirawa dan Amad Yani |
"Terapung sama hanyut, terendam sama basah," begitu tulis Ahmad Yani dalam testimoni untuk Pasukan Tjakrabirawa.
Menurut mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel Purn Maulwi Saelan, Ahmad Yani adalah yang paling dekat dengan Bung Karno. Saelan juga menuturkan, Soekarno pernah menyebut kalau Ahmad Yani adalah penggantinya sebagai presiden.
"Bung Karno bicara seperti itu kepada saya. Bung Karno menilai Ahmad Yani adalah sosok penggantinya yang tepat di kemudian hari," kata Saelan saat ditemui merdeka.com pada Jumat (27/9) di Sekolah Al-Azhar Kemang, Jakarta Selatan.
Saelan juga menjelaskan, jauh-jauh sebelumnya, Soekarno juga sudah mendengar persetujuan pihak keluarga Ahmad Yani. Hingga dijadwalkan akan ada pertemuan untuk membahas hal itu lebih lanjut. Dalam penjelasan Saelan, Ahmad Yani dijadwalkan akan menemui Bung Karno di Istana Jakarta pada 1 Oktober 1965.
"Dalam agenda yang kami pegang saat itu, Ahmad Yani akan menghadap. Tapi tidak tahu apa yang akan dibicarakan. Dari penuturan Bung Karno akan Yani sebelumnya, pertemuan itu akan membahas kelanjutan untuk membahas Ahmad Yani sebagai pengganti Bung Karno," ujar saelan lebih lanjut.
Hubungan Yani dan Soekarno mulai dekat ketika Yani menjabat Kepala Staf Gabungan Komando Tertinggi (KOTI) pembebasan Irian Barat sekitar tahun 1963. Yani juga menjadi juru bicara tunggal Panglima Tertinggi soal Irian Barat. Hampir setiap hari dia rapat dengan Soekarno di Istana. Hubungan mereka kemudian memang erat. Setelah menjabat Kasad, hubungan Yani dan Soekarno makin akrab.
"Banyak yang bilang bapak jadi anak emas Presiden Soekarno," kata putri Yani, Amelia A Yani dalam buku Achmad Yani Tumbal Revolusi terbitan Galang Press.
Amelia Yani mengingat hubungan ayahnya dan Presiden Soekarno sangat dekat. Amelia mengingat Soekarno ikut peduli dengan renovasi rumah Yani di Menteng. Soekarno juga sering mengajak Yani ikut dalam kunjungan ke daerah. Bahkan menyempatkan hadir saat syukuran rumah Yani.
"Hari Minggu pun Bapak dan Ibu sering menemani Bung Karno dan ibu Hartini ngobrol-ngobrol di Istana Bogor," kenang Amelia.
Namun kemesraan itu tak berlangsung lama. Isu Dewan Jenderal dan rumor kudeta Angkatan Darat membuat jarak di antara Soekarno dan Yani.
Mantan Wakil Perdana Menteri Soebandrio punya keterangan berbeda soal rencana pemanggilan Yani tanggal 1 Oktober 1965 itu. Di buku 'Kesaksianku tentang G30S', Soebandrio menyebut, Presiden Soekarno memanggil Yani untuk untuk dimarahi karena tidak setuju dengan keberadaan angkatan kelima. Dalam catatan Soebandrio itu, posisi Yani sebagai Menpangad akan dicopot.
"Yani malah sudah siap kursinya (Menpangad) akan diberikan kepada orang lain. Saat itu juga beredar isu kuat bahwa kedudukan Yani sebagai Menpangad akan diganti. Presiden Soekarno memerintahkan agar Yani menghadap ke Istana pada 1 Oktober 1965 pukul 08.00 WIB. Tetapi hanya beberapa jam sebelumnya Yani diculik dan dibunuh," tulis Soebandrio dalam bukunya.
Soal Yani, menambah satu lagi polemik tak terjawab dalam G30S.
Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/soekarno-punya-rencana-tunjuk-ahmad-yani-jadi-penggantinya.html
Silahkan di share
Langganan:
Postingan (Atom)