Radimin (57) warga Sarirejo, Kaliwungu, Kabupaten Kendal yang ditemukan di dalam sumur di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (2/4/2017) siang, kepada polisi menceritakan kronologis ia dirampok.
Kepada polisi, Radimin yang sudah bisa dimintai keterangan setelah dirinya mendapatkan penanganan di RSUD Ambarawa, mengaku, pada Senin (27/3/2017) malam dirinya sampai di Bawen setelah perjalanan dari berkunjung ke tempat orang tuanya di Yogyakarta.
Sesampainya di Bawen, bapak satu anak ini tidak lantas ke arah Semarang, namun berbelok ke arah Solo.
Ia bermaksud mampir ke Lopait Tuntang untuk membeli beberapa perkakas memasak seperti wajan, cetakan kue, dan sotil.
"Saat mau pulang, tepatnya di tanjakan setelah pintu keluar tol Bawen saya dihentikan oleh dua orang tidak dikenal," kata Radimin.
Seketika purnawirawan TNI yang berdinas terakhir tahun 2012 ini langsung dimasukkan ke mobil Toyota Kijang Grand Extra warna merah yang tak ia hafal nomor polisinya.
Setelah di dalam mobil, korban dipukuli dan diinjak-injak hingga tidak sadarkan diri. Korban mulai sadar, Selasa (28/3/2017) siang karena terkena air hujan yang jatuh ke dasar sumur.
"Seperti mimpi saja, saya sadar dalam posisi di dalam sumur. Setelah itu saya pakai ponsel saya untuk telepon anak dan isteri sampai baterainya habis," kata Radimin.
Upaya untuk meminta pertolongan dengan menghubungi beberap nomor kelurganya pun gagal. Tidak ada sinyal seluler hingga di kedalaman sumur yang mencapai 15 meter tersebut.
"Saya tahunya sudah ganti hari jika matahari tepat diatas sumur, berarti itu sekitar jam 12 siang. Itu saja," ujarnya.
Selama di dasar sumur, pria yang sempat bertugas di Kodam IV/Diponegoro, Korem Makutarama 073/Salatiga, dan terakhir bertugas sebagai prajurit Kodim 0715/Kendal tersebut prakti bertahan hidup dengan cara menengadahkan mulut saat hujan atau kadang menampungnya dengan menggunakan baju.
Ketika berada di sumur yang tidak ada airnya tersebut, dirinya tidak bisa bergerak karena kaki dan dadanya sakit.
"Hanya bisa ugat-uget seperti belut, akhirnya saya pasrah dan terus berdoa. Hingga pada hari kelima, akhirnya saya ditemukan oleh pencari rumput," ungkapnya.
Radimin mengaku pada saat kejadian, dirinya membawa tas ransel berisi uang Rp 10 juta dan sepeda motor Yamaha Xeon warna hitam H 4382 ACD.
"Tas ransel berisi uang sekitar Rp 10 juta dan motor Yamaha Xeon tidak tahu di mana," ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Ambarawa diketahui, korban mengalami patah tulang kaki sebelah kiri. Tepatnya tulang sebelum mata kaki. Selain itu, ditemukan luka lebam dan robek kecil di bagian perut serta dada.
Sebelumnya diberitakan, regu penyelamat berhasil mengevakuasi seorang pria dari dasar sumur berkedalaman lebih dari 15 meter di sebuah kebun kosong di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (2/4/2017) siang.
Pria bernama Radimin (57) warga Sarirejo RT 2 RW 08 Kaliwungu, Kabupaten Kendal ini mengaku sudah lima hari berada di dalam sumur tersebut. Ia mengaku menjadi korban perampokan dalam perjalanannnya dari Yogyakarta menuju Kendal.
"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannnya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin, seorang warga yang tengah mencari rumput.
"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, orang," sebutnya
"Waktu saya tanyai dari atas, katanya dia dirampok dan dibuang di sumur ini sejak Selasa. Sebelum saya lapor ke warga lainnya, saya sempat lemparkan roti dan air minum ke dalam sumur," kata Faiz (26), salah seorang warga.
Faiz yang bekerja sebagai montir sebuah bengkel di Bawen ini awalnya dicegat oleh seorang warga lain bernama Mukimin (53). Dia diberitahu ada suara orang minta tolong dari dalam sumur.
Mukimin mengatakan, saat itu dirinya tengah mencari rumput di dekat sumur yang tertutup semak belukar di kebun milik Darus di lingkungan Ngancar RT 2 RW 2, Bawen.
"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin.
"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, 'orang'," ucapnya.
Pria dari dalam sumur itu mengaku sebagai korban perampokan. Demi mendengar penjelasan pria tersebut, Mukimin antara kaget dan tidak percaya, tidak berani menengok ke dalam sumur.
Lalu Mukimin memutuskan untuk memberitahukan kejadian ini kepada warga lainnya.
"Pas sampai jalan, saya ketemu orang, saya beritahu. Kemudian informasinya menyebar," ucap Mukimin.
Regu penyelamat dari SAR Bumi Serasi dan BPBD segera ke lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan dari warga.
Regu penyelamat berhasil mengevakuasi seorang pria dari dasar sumur berkedalaman lebih dari 15 meter di sebuah kebun kosong di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (2/4/2017) siang.(Kompas.com/Syahrul Munir)
Upaya penyelamatan dilakukan dengan menggunakan alat utama vertical rescue dan berlangsung selama hampir satu jam. Dari atas, dasar sumur yang tidak mempunyai bibir tepi tersebut tidak tampak lantaran sangat dalam.
Sumur dengan diameter 1.5 meter ini juga sudah tidak berair. Dua orang petugas yang turun ke dalam berhasil mengevakusi Radimin sekitar pukul 10.48 WIB.
Saat ditemukan, Radimin dalam kondisi lemah dan segera dilarikan ke RSUD Ambarawa untuk mendapatkan penanganan medis.
Aparat Polsek Bawen sedang mendalami peristiwa ini. Data sementara, berdasarkan kartu identitas berupa KTP dan kartu BPJS, Radimin merupakan anggota TNI.
sumber : kompas.com
Kepada polisi, Radimin yang sudah bisa dimintai keterangan setelah dirinya mendapatkan penanganan di RSUD Ambarawa, mengaku, pada Senin (27/3/2017) malam dirinya sampai di Bawen setelah perjalanan dari berkunjung ke tempat orang tuanya di Yogyakarta.
Sesampainya di Bawen, bapak satu anak ini tidak lantas ke arah Semarang, namun berbelok ke arah Solo.
Ia bermaksud mampir ke Lopait Tuntang untuk membeli beberapa perkakas memasak seperti wajan, cetakan kue, dan sotil.
"Saat mau pulang, tepatnya di tanjakan setelah pintu keluar tol Bawen saya dihentikan oleh dua orang tidak dikenal," kata Radimin.
Seketika purnawirawan TNI yang berdinas terakhir tahun 2012 ini langsung dimasukkan ke mobil Toyota Kijang Grand Extra warna merah yang tak ia hafal nomor polisinya.
Setelah di dalam mobil, korban dipukuli dan diinjak-injak hingga tidak sadarkan diri. Korban mulai sadar, Selasa (28/3/2017) siang karena terkena air hujan yang jatuh ke dasar sumur.
"Seperti mimpi saja, saya sadar dalam posisi di dalam sumur. Setelah itu saya pakai ponsel saya untuk telepon anak dan isteri sampai baterainya habis," kata Radimin.
Upaya untuk meminta pertolongan dengan menghubungi beberap nomor kelurganya pun gagal. Tidak ada sinyal seluler hingga di kedalaman sumur yang mencapai 15 meter tersebut.
"Saya tahunya sudah ganti hari jika matahari tepat diatas sumur, berarti itu sekitar jam 12 siang. Itu saja," ujarnya.
Selama di dasar sumur, pria yang sempat bertugas di Kodam IV/Diponegoro, Korem Makutarama 073/Salatiga, dan terakhir bertugas sebagai prajurit Kodim 0715/Kendal tersebut prakti bertahan hidup dengan cara menengadahkan mulut saat hujan atau kadang menampungnya dengan menggunakan baju.
Ketika berada di sumur yang tidak ada airnya tersebut, dirinya tidak bisa bergerak karena kaki dan dadanya sakit.
"Hanya bisa ugat-uget seperti belut, akhirnya saya pasrah dan terus berdoa. Hingga pada hari kelima, akhirnya saya ditemukan oleh pencari rumput," ungkapnya.
Radimin mengaku pada saat kejadian, dirinya membawa tas ransel berisi uang Rp 10 juta dan sepeda motor Yamaha Xeon warna hitam H 4382 ACD.
"Tas ransel berisi uang sekitar Rp 10 juta dan motor Yamaha Xeon tidak tahu di mana," ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Ambarawa diketahui, korban mengalami patah tulang kaki sebelah kiri. Tepatnya tulang sebelum mata kaki. Selain itu, ditemukan luka lebam dan robek kecil di bagian perut serta dada.
Sebelumnya diberitakan, regu penyelamat berhasil mengevakuasi seorang pria dari dasar sumur berkedalaman lebih dari 15 meter di sebuah kebun kosong di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (2/4/2017) siang.
Pria bernama Radimin (57) warga Sarirejo RT 2 RW 08 Kaliwungu, Kabupaten Kendal ini mengaku sudah lima hari berada di dalam sumur tersebut. Ia mengaku menjadi korban perampokan dalam perjalanannnya dari Yogyakarta menuju Kendal.
"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannnya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin, seorang warga yang tengah mencari rumput.
"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, orang," sebutnya
"Waktu saya tanyai dari atas, katanya dia dirampok dan dibuang di sumur ini sejak Selasa. Sebelum saya lapor ke warga lainnya, saya sempat lemparkan roti dan air minum ke dalam sumur," kata Faiz (26), salah seorang warga.
Faiz yang bekerja sebagai montir sebuah bengkel di Bawen ini awalnya dicegat oleh seorang warga lain bernama Mukimin (53). Dia diberitahu ada suara orang minta tolong dari dalam sumur.
Mukimin mengatakan, saat itu dirinya tengah mencari rumput di dekat sumur yang tertutup semak belukar di kebun milik Darus di lingkungan Ngancar RT 2 RW 2, Bawen.
"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin.
"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, 'orang'," ucapnya.
Pria dari dalam sumur itu mengaku sebagai korban perampokan. Demi mendengar penjelasan pria tersebut, Mukimin antara kaget dan tidak percaya, tidak berani menengok ke dalam sumur.
Lalu Mukimin memutuskan untuk memberitahukan kejadian ini kepada warga lainnya.
"Pas sampai jalan, saya ketemu orang, saya beritahu. Kemudian informasinya menyebar," ucap Mukimin.
Regu penyelamat dari SAR Bumi Serasi dan BPBD segera ke lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan dari warga.
Regu penyelamat berhasil mengevakuasi seorang pria dari dasar sumur berkedalaman lebih dari 15 meter di sebuah kebun kosong di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (2/4/2017) siang.(Kompas.com/Syahrul Munir)
Upaya penyelamatan dilakukan dengan menggunakan alat utama vertical rescue dan berlangsung selama hampir satu jam. Dari atas, dasar sumur yang tidak mempunyai bibir tepi tersebut tidak tampak lantaran sangat dalam.
Sumur dengan diameter 1.5 meter ini juga sudah tidak berair. Dua orang petugas yang turun ke dalam berhasil mengevakusi Radimin sekitar pukul 10.48 WIB.
Saat ditemukan, Radimin dalam kondisi lemah dan segera dilarikan ke RSUD Ambarawa untuk mendapatkan penanganan medis.
Aparat Polsek Bawen sedang mendalami peristiwa ini. Data sementara, berdasarkan kartu identitas berupa KTP dan kartu BPJS, Radimin merupakan anggota TNI.
sumber : kompas.com
EmoticonEmoticon