Kapten tim adalah pemimpin di lapangan hijau. Dialah yang paling berhak melakukan sesuatu mewakili timnya. Tadi malam, Hansamu Yama yang dipercaya membebat ban kapten di lengannya terkena kartu kuning akibat dianggap terlibat dalam kericuhan di ujung laga Indonesia vs Kamboja.
Sayang beribu sayang, sang kapten andalan terpaksa absen di babak semifinal bersama Muhammad Hargianto dan Marinus Wanewar karena terkena akumulasi kartu kuning.
Sebagai bentuk tanggung jawab, bek tangguh ini mengunggah penjelasan dan pertanggungjawaban kepada Indonesia melalui akun Instagramnya.
Berikut isi lengkapnya:
Selamat malam warga Indonesia, baik yang memfollow saya maupun yang melihat postingan saya ini. Pertama-tama saya mewakili seluruh pemain Tinmas U-22 ingin meminta maaf kepada Anda semua terakit insiden yang terjadi di lapangan tadi yang mungkin membuat Anda kecewa dengan saya dan pemain Timnas U-22 lainnya.
Terkait dengan kartu kuning yang saya dapatkan tadi, saya mau mengonfirmasi bahwa saya sama sekali tidak terpancing emosi. Saya tidak emosi sama sekali, saya seperti biasa sebagai kapten tim berhak membela pasukan saya di lapangan dan maju paling depan untuk mereka.
Saya tadi hanya berniat untuk memisah pemain yang ikut keributan tadi, sebagaimana yang Anda lihat di pertandingan sebelumnya. Saya tidak ada berkata kasar kepada lawan ataupun tindakan lainnya. Saya hanya mendorong pemain lawan dan berniat untuk menyelesaikan keributan tersebut, namun wasit berkata lain, lalu wasit memberi kartu kuning kepada saya.
Saya juga heran kenapa alasan wasit memberi saya kartu kuning. Dari situlah saya mulai agak terpancing, bagaimana tidak terpancing, misal kita tidak berbuat apa-apa lalu mendapat balasan yang tidak setimpal.
Saya hanya ingin mengkonfirmasi itu saja dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di dalam lapangan tadi. Saya tidak mau Anda berpikiran jelek ke saya. Saya tahu itu adalah kerugian bagi tim tapi begitulah sepak bola. Bahwa Anda harus tahu, sepak bola bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja. Sepak bola adalah kerja tim bukan individu. Di Timnas U-22 tidak ada pemain inti atau pemain cadangan, semua pemain memiliki kualitas yg sama.
Maka dari itu, tanpa kehadiran saya pun di partai selanjutnya, Indonesia tetap kuat, tetap utuh, dan tetap bertekad ingin mengharumkan nama indonesia di ajang SEA Games ini. Saya tahu Anda kecewa terhadap sikap saya dan menilai saya emosian. Saya terima itu, tapi alasan di ataslah yg membuat saya begitu.
Sekali lagi saya meminta maaf atas apa yang saya terima tadi dan sekali lagi saya juga terus berharap dukangan Anda kepada kami, serta terus mendoakan kami supaya mendapat hasil yang maksimal buat negara kita ini, INDONESIA di ajang SEA Games kali kami.
sumber : bolalob
Sayang beribu sayang, sang kapten andalan terpaksa absen di babak semifinal bersama Muhammad Hargianto dan Marinus Wanewar karena terkena akumulasi kartu kuning.
Sebagai bentuk tanggung jawab, bek tangguh ini mengunggah penjelasan dan pertanggungjawaban kepada Indonesia melalui akun Instagramnya.
Berikut isi lengkapnya:
Selamat malam warga Indonesia, baik yang memfollow saya maupun yang melihat postingan saya ini. Pertama-tama saya mewakili seluruh pemain Tinmas U-22 ingin meminta maaf kepada Anda semua terakit insiden yang terjadi di lapangan tadi yang mungkin membuat Anda kecewa dengan saya dan pemain Timnas U-22 lainnya.
Terkait dengan kartu kuning yang saya dapatkan tadi, saya mau mengonfirmasi bahwa saya sama sekali tidak terpancing emosi. Saya tidak emosi sama sekali, saya seperti biasa sebagai kapten tim berhak membela pasukan saya di lapangan dan maju paling depan untuk mereka.
Saya tadi hanya berniat untuk memisah pemain yang ikut keributan tadi, sebagaimana yang Anda lihat di pertandingan sebelumnya. Saya tidak ada berkata kasar kepada lawan ataupun tindakan lainnya. Saya hanya mendorong pemain lawan dan berniat untuk menyelesaikan keributan tersebut, namun wasit berkata lain, lalu wasit memberi kartu kuning kepada saya.
Saya juga heran kenapa alasan wasit memberi saya kartu kuning. Dari situlah saya mulai agak terpancing, bagaimana tidak terpancing, misal kita tidak berbuat apa-apa lalu mendapat balasan yang tidak setimpal.
Saya hanya ingin mengkonfirmasi itu saja dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di dalam lapangan tadi. Saya tidak mau Anda berpikiran jelek ke saya. Saya tahu itu adalah kerugian bagi tim tapi begitulah sepak bola. Bahwa Anda harus tahu, sepak bola bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja. Sepak bola adalah kerja tim bukan individu. Di Timnas U-22 tidak ada pemain inti atau pemain cadangan, semua pemain memiliki kualitas yg sama.
Maka dari itu, tanpa kehadiran saya pun di partai selanjutnya, Indonesia tetap kuat, tetap utuh, dan tetap bertekad ingin mengharumkan nama indonesia di ajang SEA Games ini. Saya tahu Anda kecewa terhadap sikap saya dan menilai saya emosian. Saya terima itu, tapi alasan di ataslah yg membuat saya begitu.
Sekali lagi saya meminta maaf atas apa yang saya terima tadi dan sekali lagi saya juga terus berharap dukangan Anda kepada kami, serta terus mendoakan kami supaya mendapat hasil yang maksimal buat negara kita ini, INDONESIA di ajang SEA Games kali kami.
sumber : bolalob
EmoticonEmoticon