Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengusulkan agar tentara diberi kewenangan menembak mati bandar narkoba. Bagaimana tanggapan dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI)?
Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto mengatakan institusi tegas menyatakan perang terhadap narkoba. Pemberantasan pun harus dilakukan tanpa pandang bulu. Untuk memenuhi keinginan BNN, katanya, harus sesuai dengan prosedur hukum berlaku.
"Untuk laksanakan tembak bandar ditempat tidak mungkin oleh kita. Tidak mungkin dilaksanakan di luar prosedur hukum, pasti akan diselesaikan dengan hukum berlaku," katanya kepada merdeka.com, Rabu (5/4).
Menurutnya, usulan itu bisa saja dilakukan jika memang saat penangkapan bandar melakukan perlawanan dengan senjata. Aparat berhak mengambil tindakan untuk membela diri.
Wuryanto mengatakan komitmen TNI terhadap pemberantasan narkoba tegas dengan melakukan bersih-bersih di internal. Anggota yang menjadi pemadat akan diberi saksi.
"Kita tindak keras prajurit terlibat narkoba," kata mantan Kasdam Siliwangi ini.
Karena Indonesia sudah nyatakan perang terhadap narkoba, menurut Wuryanto, semua komponen masyarakat harus dilibatkan. Jangan ada keleluasaan terhadap bandar untuk menjual barang haramnya.
"Upaya pemberantasan narkoba ini, BNN, polisi saya kira perlu dibantu secara maksimal. Kita semua termasuk TNI," tandasnya.
Budi Waseso mengaku sudah berkali-kali menyampaikan usulan jika anggota TNI diberikan kewenangan menembak bandar narkoba kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dia juga sampaikan ke Wapres Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Untuk mengetahui siapa bandar yang menjadi target data akan dipasok oleh pihak Polri. Dengan begitu, kata Budi, kecil kemungkinan saat TNI bertindak sebagai eksekutor terjadi kesalahan.
Menurutnya, direktur narkoba mengetahui siapa dan di mana saja bandar narkoba. TNI bisa bertindak tanpa harus ada barang bukti. "Musuh negara, selesai. Wong TNI dikasih senjata untuk negara, ahli dan terampil untuk bertempur," katanya.
"Kalau lawan bandar mah gampang, lihat saja fotonya benar dari polisi dan BNN, clear. Kamu namanya ini ya? Cocok, tembak saja. Derrr. Habis. Gitu kan," tandasnya.
sumber : merdeka.com
Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto mengatakan institusi tegas menyatakan perang terhadap narkoba. Pemberantasan pun harus dilakukan tanpa pandang bulu. Untuk memenuhi keinginan BNN, katanya, harus sesuai dengan prosedur hukum berlaku.
"Untuk laksanakan tembak bandar ditempat tidak mungkin oleh kita. Tidak mungkin dilaksanakan di luar prosedur hukum, pasti akan diselesaikan dengan hukum berlaku," katanya kepada merdeka.com, Rabu (5/4).
Menurutnya, usulan itu bisa saja dilakukan jika memang saat penangkapan bandar melakukan perlawanan dengan senjata. Aparat berhak mengambil tindakan untuk membela diri.
Wuryanto mengatakan komitmen TNI terhadap pemberantasan narkoba tegas dengan melakukan bersih-bersih di internal. Anggota yang menjadi pemadat akan diberi saksi.
"Kita tindak keras prajurit terlibat narkoba," kata mantan Kasdam Siliwangi ini.
Karena Indonesia sudah nyatakan perang terhadap narkoba, menurut Wuryanto, semua komponen masyarakat harus dilibatkan. Jangan ada keleluasaan terhadap bandar untuk menjual barang haramnya.
"Upaya pemberantasan narkoba ini, BNN, polisi saya kira perlu dibantu secara maksimal. Kita semua termasuk TNI," tandasnya.
Budi Waseso mengaku sudah berkali-kali menyampaikan usulan jika anggota TNI diberikan kewenangan menembak bandar narkoba kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dia juga sampaikan ke Wapres Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Untuk mengetahui siapa bandar yang menjadi target data akan dipasok oleh pihak Polri. Dengan begitu, kata Budi, kecil kemungkinan saat TNI bertindak sebagai eksekutor terjadi kesalahan.
Menurutnya, direktur narkoba mengetahui siapa dan di mana saja bandar narkoba. TNI bisa bertindak tanpa harus ada barang bukti. "Musuh negara, selesai. Wong TNI dikasih senjata untuk negara, ahli dan terampil untuk bertempur," katanya.
"Kalau lawan bandar mah gampang, lihat saja fotonya benar dari polisi dan BNN, clear. Kamu namanya ini ya? Cocok, tembak saja. Derrr. Habis. Gitu kan," tandasnya.
sumber : merdeka.com
EmoticonEmoticon