Selasa, 29 Agustus 2017

MANTAP,!! Ini Kehebatan Kapal Selam Baru KRI Nagapasa 403 Milik TNI AL!

Kapal selam baru buatan Korea Selatan, KRI Nagapasa 403, tiba di pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Senin (28/8/2017). Upacara penyambutan dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.

KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam kelas 209/1400 pertama dari tiga buah kapal selam sejenis yang dibangun di Korea Selatan dan Indonesia.

Lalu, bagaimana kehebatan kapal selam KRI Nagapasa 403 yang baru dibeli tersebut?

Seperti dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut, Senin (28/8/2017), kapal perang milik TNI AL ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan � 21 knot di bawah air.

KRI Nagapasa 403 juga mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru untuk menunjang fungsi. Kapal selam ini dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.

Kapal selam DSME209 produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd ini dilengkapi sistem persenjataan terkini dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaa.

Bahkan saat pameran industri pertahanan, Minggu (13/8/2017), Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengungkapkan bahwa kapal selam Nagapasa 403 akan dilengkapi dengan torpedo "Black Shark" buatan Italia.

KRI Nagapasa 403 adalah kapal selam pertama yang diterima Indonesia dari tiga kapal selam yang dipesan.

Menurut rencana, dua kapal dibuat di pabrik DSME, sedangkan satu kapal terakhir dibuat di Indonesia (PT PAL) sehingga diharapkan terjadi transfer teknologi. Pembuatan kapal selam ketiga di PT PAL juga dapat disebut sebagai produksi bersama.

Sedangkan 9 dari 12 kapal selam yang dibutuhkan oleh Indonesia diupayakan pembuatannya di dalam negeri.

Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, hal itu merupakan kontribusi positif bagi kemajuan industri pertahanan, terutama PT PAL, dalam rangka proses alih teknologi dan kemandirian produksi dalam negeri di bidang teknologi pengembangan Alutsista TNI.

"Hadirnya KRI Nagapasa-403 di jajaran TNI Angkatan Laut dapat memberikan daya tangkal (Deterrence Effect) di kawasan regional dan menambah eksistensi TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan tugas dan berperan aktif memperkuat pertahanan negara," ujar Ade.

Kapal selam yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Harry Setyawan menempuh 16 hari perjalanan dari Korea Selatan menuju Indonesia dengan membawa 41 anak buah kapal (ABK).

Penamaan KRI Nagapasa berasal dari senjata tokoh pewayangan Raden Indrajit yang berupa panah sakti Nagapasa.

Minggu, 27 Agustus 2017

Kisah PILU Luh Ayu, Pengantar Makanan para Pejuang Kemerdekaan yang Terlupakan!

Banyak orang menilai para pahlawan adalah mereka yang berjuang mengangkat senjata melawan penjahat. Seakan tidak dipikirkan mereka yang berjuang di 'balik layar', seperti tukang masak, tukang jahit pakaian atau tenaga medis.

Seperti halnya kisah Luh Candra Asih atau akrab disapa Ninik (nenek) Luh Ayu. Wanita renta berumur 94 tahun ini masih ingat betul dalam kerutan di dahinya, kenangan bagaimana saat bangsa Indonesia melawan penjajah Jepang.

Nenek ini tinggal di lingkungan Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Buleleng Bali. Di usia yang begitu renta, ia masih kuat berjalan walau harus dipapah.

Bahkan diakuinya pandangan dan pendengaran masih berfungsi walau sudah berkurang. Dijumpai di rumahnya dengan didampingi sang putra, ia menuturkan saat dia berjuang di balik layar kemerdekaan ini.

Sayangnya, perjuangan seperti dianggap sebelah mata oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan dia tidak terdafar sebagai veteran. Alasannya karena keluarga dinilai cukup mampu, bukan masuk dalam daftar merah atau keluarga kurang mampu.

Bagaimana kisahnya? Dalam bahasa Bali dengan terbata-bata, dia menuturkan bahwa saat itu bersama kelompok juru masak lainnya bertugas membawa makanan ke pejuang yang bersembunyi di balik Bukit Buleleng.

Kala itu dia masih berumur belasan tahun. Luh Ayu yang saat itu wanita yang terlihat ABG banyak digoda para pejuang saat tiba membawa makanan.

"Ingat ninik waktu orang teriak-teriak merdeka sudah umur 20-an tahun. Ninik bawa beras ke posko terus bawa makanan ke pejuang yang perang," kenangnya dengan bahasa Bali.

Perjalanan menuju posko membawa beras sepikul adalah sebuah perjalanan yang berat. Dia harus berhati-hati tidak sampai tertangkap penjajah. Belum lagi para begal atau perampok di hutan.

Sampai di posko, bersama remaja lainnya menunggu masakan selesai. Setelah itu dengan dikawal dua pejuang, Ayu yang mengaku begitu manis sesuai namanya langsung menyusuri bukit tempat pejuang bersembunyi.

"Kalau mau ke Gigit kan ada monumen patung-patung orang perang. Nah di situ para pejuang bergerilya. Banyak pahlawan mati di sana, ninik jalan sampai 17 kilo bawa nasi," akunya.

Memang tidak mudah, bagi wanita ini saat masih menginjak usia mudanya, membawa makanan ataupun beras bagi para pejuang yang bersembunyi dari incaran para penjajah.

Luh Ayu merupakan satu dari sekian banyak pejuang yang merasakan pahitnya masa-masa penjajahan Jepang, dan merebut kemerdekaan.

Diceritakan juga oleh putri kandungnya, Made Mertini yang juga Guru Agama di SMKN 3 Singaraja, bahwa dia mendapatkan banyak cerita tentang perjuangan di zaman penjajahan.

"Ibu dulu kalau bawa makanan itu harus disembunyikan di dalam kayu bakar, itu bolak balik mencari pejuang untuk memberikan makan. Saat balik, kayu bakar itu harus dibawa lagi, biar tidak ketahuan tentara penjajah," ujar Mertini yang saat kecil didongengin oleh ibunya tentang perjuangan zaman itu.

Suka dan duka terus dialami Luh Ayu semasanya, untuk memberikan makan kepada para pejuang. Sukanya, di mana Luh Ayu mampu membantu para pejuang untuk memberikan tenaga melalui makanan. Sedangkan dukanya jika ketahuan para penjajah, tentu ancaman berat bakal diterima.

"Kalau zaman Belanda itu masih mending, tapi kalau zaman Jepang lebih keras, ibu yang mengalami langsung," tutur Mertini.

Bahkan sempat dia diiming-imingi untuk memberi racun ke para pejuang. Namun demi kemerdekaan, ia rela makanan dirampas dan dibuang. Kendati saat itu dia mengaku bahwa makanan itu untuk bekal mencari kayu bakar.

Namun sayang, perjuangan berat Luh Ayu ini tidak mendapatkan penghargaan apapun, seperti pejuang-pejuang lain yang mendapatkan penghargaan sebagai veteran.

"Dulu memang ada pendataan, tapi memang tidak ada yang mengurus," kata Mertini.

Dari pihak Kelurahan, kata dia, memang sempat nama Ninik Luh Ayu muncul untuk didaftarkan sebagai Veteran. Namun hingga saat ini masih belum ada pendataan lagi. Sempat terbesit untuk menanyakan, tetapi enggan karena takut dianggap kekurangan dalam hal ekonomi.

"Ya sempat dulu sekitar tahun 1980-an itu, tapi memang tidak ada mengajukan lagi. Ya mudah-mudahan nantinya ada lagi dalam pendataan. Kalau tanya-tanya, sungkan," tutup Mertini. 


sumber : merdeka

GILA ABIS.!! Komandan ini Terjun Langsung Lewati Tebing & Rimba Demi Cek Batas NKRI!

Biasanya tugas memantau patok tugu batas negara paling hanya dipimpin oleh komandan pos berpangkat sersan atau letnan dua. Namun kali ini Dansatgas Yonif 410/Alugoro Letkol Inf M Heri Amrulloh memimpin langsung kegiatan patroli Tugu Batas Negara RI-PNG MM4.2 di wilayah Yabanda, Distrik Yafi, Kab Keerom. 

Dansatgas didampingi Perwira Topografi Satgas Lettu Ctp Suyitno serta Danki C Lettu Inf S Saeful beserta beberapa personel jajaran Kompi C.

Pasukan ini berangkat dari Pos Yabanda hari Rabu 23 Agustus 2017 pkl 06.00 WIT. Diperkirakan akan memakan waktu 4 hari 3 malam dengan membawa logistik untuk keperluan 5 hari sebagai cadangan. 

Tetapi di luar dugaan, perjalanan patroli yang dipimpin Dansatgas mampu mencapainya dalam waktu 3 hari 2 malam. Ini hal yang luar biasa, perjalanan bisa dipersingkat dengan medan yang sangat berat dan sulit dilalui.

Untuk mencapai ke sasaran Tugu Batas Negara MM4.2 dari Pos Yabanda menggunakan kendaraan truk sampai di ujung jalan tanah. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri dan membelah lebatnya hutan belantara, naik dan turun gunung. Mereka juga harus menyusuri lereng dan bukit yang terjal serta harus menyeberangi beberapa sungai besar dan kecil. 

Terkadang pasukan harus meniti atau melompati bahkan merangkak di bawah pepohonan besar dan kecil yang tumbang serta menghalangi perjalanan tim patroli.

Rasa lelah dan capai bisa terobati setelah anggota tim patroli sampai di sasaran dan menemukan kondisi tugu batas Negara MM4.2. masih dalam keadaan terawat serta masih dalam posisi yang sebenarnya tanpa terjadi pergeseran dari kedudukannya.

Keinginan Dansatgas untuk memimpin langsung kegiatan patroli tugu batas negara sudah lama sekali, karena kesibukan baru kali ini bisa terlaksana. 

"Sudah lama merencanakan kegiatan ini. Saya juga ingin merasakan apa yang dirasakan anak buah saya terutama jajaran pos atas. Bagi saya sebagai seorang Komandan, tempat yang terbaik selalu berada di tengah-tengah anak buah, dalam situasi dan kondisi apapun " kata Dansatgas disela-sela kegiatan patroli.

Sedangkan pendapat beberapa orang anggota Satgas yang terlibat dalam patroli ini sangat bervariasi. 

"Saya sudah berulang kali tugas operasi, tapi baru kali ini selama saya jadi tentara, patroli di pimpin langsung Komandan (Dansatgas). Moril kami jadi tinggi. Lagi pula malulah kalau sampai di belakang (tidak boleh kalah fisiknya) Komandan" kata Kopral Arif Rahman yang mempunyai banyak pengalaman bertugas.

Lain halnya dengan Prada Rizky yang baru pertamakali bertugas operasi. "Izin, ini patroli (kegiatan) yang kedua. Ini suasana baru, tambah semangat," kata Pratu Rizky penuh semangat.

Kegiatan patroli tugu batas Negara selesai dan tim kembali ke Pos Yabanda pada hari Jumat 25 Agustus 2017 sekitar pukul 15.00 WIT dalam keadaan aman. 


sumber : merdeka

MANTAP! Inilah 4 Bukti Kehebatan Hacker Indonesia yang Buat Dunia Jadi Ketar-Ketir!

Beberapa waktu yang lalu hampir puluhan situs Malaysia rupanya menjadi korban peretasan. Ternyata tidak lain dan tidak bukan itu semua dilakukan oleh para hacker yang ada di Indonesia loh. Usut punya usut, para peretas ini tidak terima saat bendera kita dipasang terbalik pada sebuah koran di sana.

Ternyata peretasan pada Malaysia itu hanya satu dari banyak kasus serupa. Bisa dibilang kalau di mata dunia para hacker Indonesia itu benar-benar ditakuti. Bahkan dalam 20 besar peringkat hacker berbahaya, dua di antaranya adalah orang Indonesia loh. Jadi seperti apa sih gaharnya para peretas Indonesia ini? Simak ulasan berikut.

Hacker Indonesia sudah sering membobol situs di luar negeri

Ternyata kegaharan dari hacker di Indonesia sudah tidak usah diragukan lagi. Pasalnya para peretas di negara kita ini rupanya sudah terkenal bahkan sampai seantero jagad. Buktinya beberapa waktu yang lalu, beberapa situs milik Malaysia berhasil diretas oleh para hacker Indonesia atas upaya pembalasan karena terbaliknya bendara NKRI pada SEA Games kemarin.

Bukan hanya itu, beberapa tahun yang lalu, rupanya Indonesia juga sempat bikin geger Australia lantaran juga menjadi korban peretasan para hacker kita. Lihat sendiri kan bagaimana hebatnya para hacker kita? Jadi bukan hal aneh kalau dunia sampai segan dengan hacker Indonesia.

Salah satu hakcer terbaik dunia ada di Indonesia

Rupanya dalam jajaran dua puluh besar hacker paling ditakuti dunia ada orang Indonesianya loh. Ya, memang mungkin jarang didengar pasalnya sebagai seorang hacker sendiri pastinya mereka nama samaran agar identitas dirinya tidak pernah diketahui dunia.

Dengan nickname Hmei7 dan Kamtiez, dua hacker ini rupanya pernah membuat beberapa perusahaan besar dan negara kocar-kacir karena telah dibobol datanya. Jangan tanya lagi berapa website yang telah mereka bobol, pastinya sudah ratusan bahkan lebih. Dan masalah identitas, sampai sekarang masih simpang siur untuk mendeteksi jati diri mereka ini. Namun yang jelas, kemampuan mereka ini benar-benar telah diakui oleh dunia.

Jumlah hacker di Indonesia seperti menghitung pasir di lautan

Tidak ada yang mengangka kalau ternyata jumlah para peretas di negara kita ini sangat banyak ketimbang negara lain. Menurut Ludi Lumanto, ketua Indonesia Security Incident Response Team, posisi paling banyak hacker di dunia adalah Indonesia dengan jumlah presentasenya mencapai angka 38 persen.

Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau negeri ini menciptakan banyak hacker ternama, semisal Bi4kkob4r, yang pernah meretas facebook, atau Jim Geovadi pria yang berhasil merubah arah gerak satelit dengan kemampuannya. Bisa dibilang Indonesia bukan hanya melahirkan banyak hacker abal-abal tapi juga luar biasa lihainya.

Hacker Indonesia sering ikut dalam perang

Rupanya perang hacker sering sekali terjadi antar Indonesia dan beberapa negara lainnya. Dan tentunya bisa diketahui siapa pemenangnya. Ya, rupanya Indonesia memang selalu unggul dalam masalah yang satu ini. Tidak hanya negara ecek-ecek, bahkan negara besar pun Indonesia pernah mengalahkannya.

Ya, Australia China dan Israel sudah menjadi bukti sejarah bagaimana gilanya hacker Indonesia saat beraksi. Dan uniknya dari peretasan tersebut biasanya dilatarbelakangi oleh alasan khusus, mulai dari masalah kemanusiaan hingga memperjuangkan ketidakadilan. Bisa dibilang kalau para peretas Indonesia tidak sembarangan melakukan hacking melainkan ada misi khususnya.

Ya memang seperti itulah betapa hebatnya para hacker Indonesia ini dalam di mata dunia, jadi bukan hal yang aneh kalau banyak negara segan menghadapinya. Namun di sisi lain kita juga tidak bisa membenarkan mengenai peretasan ilegal, semoga ke depannya pemerintah memfasilitasi dan memperdayakan para ahli IT ini agar kemampuannya terserap dengan baik.

sumber : boombastis

Sabtu, 26 Agustus 2017

WOW,! Mencaci Maki Polisi, Warga Justru Mundur Saat Dibentak Tentara. Begini Kisahnya!

Sekelompok warga di Luwuk, Sulawesi Tengah terlibat tawuran massal. Aparat kepolisian dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) berusaha meredakan perkelahian yang dipicu kasus pembunuhan terhadap salah satu kelompok.

Dikutip dari akun Facebook JaKs NurS'n, Jumat (25/8), polisi berusaha melakukan mediasi sesaat setelah tawuran mereda malah diomeli sejumlah orang yang mengaku anggota keluarga dari orang yang dibunuh. Mereka meminta agar polisi bertindak cepat melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.

Polisi membantah, Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno mengaku sudah menangkap tujuh dari 10 tersangka dan mereka pun masih dalam proses penyidikan. Namun warga enggan mengakui dan meminta polisi bekerja cepat ketika laporan disampaikan.

Mendengar itu, Dandim 1308 Luwuk Banggai Letkol Inf Sapto Irianto turun tangan. Dia membentak sejumlah warga yang memilih bertahan, bahkan menantang mereka untuk mendekat serta berdebat dengannya.

"Kita di sini sayang kalian. Kalau kami diamkan, mati kalian," ucap Sapto. Dia juga menegaskan Indonesia bukan milik suku tertentu, termasuk tidak diam saat terjadinya tawuran.

Mendengar bentakan tersebut warga pun mundur perlahan. Pria yang berteriak lantang menantang polisi juga tak nampak lagi batang hidungnya.

Ketegasan aparat TNI dalam meredakan amukan warga tersebut menuai banyak pujian dari netizen. Mereka mengaku salut dan mendukung penuh aparat keamanan dalam menghadapi gangguan-gangguan yang menganggu ketenteraman warga.

"Mantaaaap pak pol, pak tentara," tulis Anesca Felon Pamela Paath.

"Bravo TNI, Bravo Polisi," sahut Abdul Rauf Almamater.

"Btul itu komndan bilng," tambah Febrina Dewi Nsn.

"Tentara bcrta badiam smuaaa," imbuh Princess Ddw.

"Memang harus tegas pak tni dan polri,, biar luwuk aman.Krn torang samua basudara,, satu bangsa,, satu negara Indonesia. NKRI Harga mati," papar Yanti Stiawan.

sumber : merdeka

Jumat, 25 Agustus 2017

Inilah Bunyi Surat Terbuka Kapten Hansamu Yama Pada Rakyat Indonesia!

Kapten tim adalah pemimpin di lapangan hijau. Dialah yang paling berhak melakukan sesuatu mewakili timnya. Tadi malam, Hansamu Yama yang dipercaya membebat ban kapten di lengannya terkena kartu kuning akibat dianggap terlibat dalam kericuhan di ujung laga Indonesia vs Kamboja.

Sayang beribu sayang, sang kapten andalan terpaksa absen di babak semifinal bersama Muhammad Hargianto dan Marinus Wanewar karena terkena akumulasi kartu kuning.

Sebagai bentuk tanggung jawab, bek tangguh ini mengunggah penjelasan dan pertanggungjawaban kepada Indonesia melalui akun Instagramnya.

Berikut isi lengkapnya:

Selamat malam warga Indonesia, baik yang memfollow saya maupun yang melihat postingan saya ini. Pertama-tama saya mewakili seluruh pemain Tinmas U-22 ingin meminta maaf kepada Anda semua terakit insiden yang terjadi di lapangan tadi yang mungkin membuat Anda kecewa dengan saya dan pemain Timnas U-22 lainnya.

Terkait dengan kartu kuning yang saya dapatkan tadi, saya mau mengonfirmasi bahwa saya sama sekali tidak terpancing emosi. Saya tidak emosi sama sekali, saya seperti biasa sebagai kapten tim berhak membela pasukan saya di lapangan dan maju paling depan untuk mereka.

Saya tadi hanya berniat untuk memisah pemain yang ikut keributan tadi, sebagaimana yang Anda lihat di pertandingan sebelumnya. Saya tidak ada berkata kasar kepada lawan ataupun tindakan lainnya. Saya hanya mendorong pemain lawan dan berniat untuk menyelesaikan keributan tersebut, namun wasit berkata lain, lalu wasit memberi kartu kuning kepada saya.

Saya juga heran kenapa alasan wasit memberi saya kartu kuning. Dari situlah saya mulai agak terpancing, bagaimana tidak terpancing, misal kita tidak berbuat apa-apa lalu mendapat balasan yang tidak setimpal.

Saya hanya ingin mengkonfirmasi itu saja dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di dalam lapangan tadi. Saya tidak mau Anda berpikiran jelek ke saya. Saya tahu itu adalah kerugian bagi tim tapi begitulah sepak bola. Bahwa Anda harus tahu, sepak bola bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja. Sepak bola adalah kerja tim bukan individu. Di Timnas U-22 tidak ada pemain inti atau pemain cadangan, semua pemain memiliki kualitas yg sama.

Maka dari itu, tanpa kehadiran saya pun di partai selanjutnya, Indonesia tetap kuat, tetap utuh, dan tetap bertekad ingin mengharumkan nama indonesia di ajang SEA Games ini. Saya tahu Anda kecewa terhadap sikap saya dan menilai saya emosian. Saya terima itu, tapi alasan di ataslah yg membuat saya begitu.

Sekali lagi saya meminta maaf atas apa yang saya terima tadi dan sekali lagi saya juga terus berharap dukangan Anda kepada kami, serta terus mendoakan kami supaya mendapat hasil yang maksimal buat negara kita ini, INDONESIA di ajang SEA Games kali kami.

sumber : bolalob

Rabu, 23 Agustus 2017

Balas Insiden Bendera Terbalik, Hacker Retas Website Malaysia. Ini Penampakannya!


Kesalahan panitia SEA Games 2017 Kuala Lumpur Malaysia berbuntut panjang dan merembet ke mana-mana. Baru-baru ini ditemukan adanya website Malaysia yang diretas oleh hacker asal Indonesia.

Para hackers berhasil merusak sistem kemanan di beberapa website dengan mengubah halaman depan atau homepage. Kekesalan nampak terlihat dari bagaimana mereka menuliskan "Bendera Negaraku Bukanlah Mainan!"

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada puluhan situs yang diretas. Hackers juga kabarnya siap meretas lebih banyak lagi website yang akan 'dirusak'.




Ini adalah kali sekian hackers asal Indonesia meretas situs-situs tertentu, baik itu untuk tujuan iseng-iseng, ajang konsistensi, maupun sebagai bentuk protes dan perlawanan dari dunia cyber.

Bio666x misalnya, pernah membuat heboh situs-situs di Malaysia. Hebatnya, peretas bernama asli Yogi Nugraha sampai mematikan jaringan internet di Negeri Jiran.

sumber : indosport

Selasa, 22 Agustus 2017

Hitung-Hitungan Indonesia agar Lolos ke Semifinal SEA GAMES 2017, Berpeluang Tidak?

Persaingan untuk memperebutkan tiket lolos ke babak semifinal sepakbola SEA Games 2017, Malaysia di Grup B memanas di hari pertandingan keempat yang berlangsung pada Selasa (22/8). Pada pertandingan pertama, Thailand berhasil meraih kemenangan meyakinkan 2-0 atas Filipina di Stadion Selayang, Selangor. Hasil tersebut membuat Thailand berhasil menambah perolehan poin mereka menjadi 10, hasil dari tiga menang dan satu imbang.

Meski begitu, kemenangan yang berhasil ditorehkan Thailand belum cukup untuk menggeser posisi Vietnam dari puncak klasemen sementara. Vietnam juga memiliki poin 10, setelah bermain imbang 0-0 melawan Indonesia di Stadion Selayang. Namun Vietnam memiliki keunggulan selisih gol sebesar +11, sementara Thailand +6.



Sementara di posisi ketiga, dihuni oleh Indonesia dengan delapan poin, hasil dari dua imbang dan dua kalah. Hasil tersebut membuat ketiga kesebelasan masih harus menentukan kepastian lolos atau tidaknya mereka ke babak semifinal hingga pertandingan terakhir. Sebab, meski masih berada di posisi ketiga, Indonesia masih berpotensi untuk menyalip Thailand dan Vietnam untuk memastikan lolos ke babak semifinal.

Sementara nasib tiga kesebelasan lainnya, Kamboja, Timor Leste, dan Filipina dipastikan pupus untuk meraih peluang lolos ke fase berikutnya. Sebab, perolehan poin mereka tidak lagi bisa mengejar poin Indonesia, Thailand, atau bahkan Vietnam.

Timor Leste berada di posisi empat dengan raihan tiga poin, sementara Filipina di posisi lima dengan tiga poin hanya mereka kalah selisih gol dari Timor Leste. Sementara posisi buncit ditempati Kamboja yang belum sekalipun meraih poin di SEA Games 2017 ini

sumber : panditfootball

Vietnam tak Berkutik dengan 10 Pemain Indonesia. Siapa yang Bisa Lolos ke Semifinal?

Tim nasional Indonesia U-22 bermain imbang tanpa gol saat berhadapan dengan Vietnam dalam laga keempat babak grup B SEA Games 2017, Selasa (22/8/2017) di Stadion Selayang, Batu Caves, Selangor.

Beberapa perubahan dilakukan Luis Milla dalam menurunkan beberapa pemain timnas.

Di lima menit pertama kedua tim masih mencari bentuk permainan. Bebrapa operan masih belum efektif dibangun oleh kedua tim.

Hansamu Yama membuat sapuan penting di daerah pertahanan timnas Indonesia di menit ke-8. Usai umpan silang dilancarkan oleh salah satu pemain Vietnam.

Benturan keras terjadi antara Febri Hariyadi dengan V Thanh di sisi kanan serangan Indonesia. Beruntung wasit hanya memberikan peringatan kepada winger Persib Bandung itu.

Pemain dari kedua tim mendapatkan kartu kuning di menit ke-13, yakni Putu Gede Juni Antara dan salah satu pemain depan Vietnam.

Vietnam tampil dominan dengan penguasaan bola sangat baik ketimbang Indonesia. Serangan mereka pun nampak lebih variatif.

Sementara skuat asuhan Milla masih harus bersabar menunggu serangan balik.

Di menit ke-27 Vietnam memiliki peluang emas melalui Nguyen Phong Hing Duy, tendangan kerasnya masih bisa ditepis Satria Tama.

Tandukan Yabes Roni masih belum mengenai sasaran di menit ke-30, usai menyambut umpan silang dari Rezaldi Hehanusa.

Septian David kembali melepaskan tendangan keras, sayang masih bisa dihalau kiper Vietnam, Phi Minh Long.

Punggawa Indonesia mulai mengatur tempo permainan tetapi cukup banyak kesalahan umpan yang dilakukan.

Akselerasi Ezra Walian sempat membuat pertahanan Vietnam kocar-kacir. Sayang tak ada yang menyambut umpan Ezra di kotak pertahanan lawan.

Di penghujung babak pertama Satria Tama melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis tandukan dari Vi Van Thanh.

Di paruh kedua, baik Indonesia dan juga Vietnam masih belum menemukan bentuk serangan yang ideal, beberapa kali masih buntu di lini ketiga.

Luis Milla melakukan pergantian pemain pertamanya dengan memasukan Marinus Wanewar untuk menggantikan Ezra Walian di menit ke-53.

Hanif Sjahbandi harus mengakhiri laga lebih cepat usai mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-64. Wasit menilai Hanif melakukan sikutan kepada pemain Vietnam.

Satria Tama harus keluar diganti oleh Kartika Ajie, usai mendapatkan kram di kakinya.

Vietnam sempat dua kali mencetak gol kegawang Indonesia, namun dianulir oleh wasit karena ada pada posisi offside.

Kartika Ajie melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok tendangan dari pemain depan Vietnam, dimana sudah berada satu lawan satu dengannya.

Tak ada gol tercipta di tambahan waktu lima menit yang diberikan oleh wasit.

Hasil imbang membuat kedua tim masih menjaga peluang mereka untuk lolos ke semifinal. Vietnam mengantungi total 10 poin saat ini, sedangkan Indonesia dengan 8 poin.

Di laga terakhir Indonesia akan berhadapan dengan Kamboja, sementara Vietnam ditunggu Thailand.

Susunan pemain:

Vietnam U-22: Phi Minh Long; Hoang Van Khanh, Doang Van Hau, Ho Tuan Tai, Luong Xun Truong, Nguyen Van Toan, Do Duy Manh, Nguyen Phong Hing Duy, Vi Van Thanh, Nguyen Cong Phuong.

Indonesia U-22: Satria Tama; Putu Gede, Andy Setyo Nugroho, Hansamu Yama, Rezaldi Hehanussa, Muhammad Hargianto, Hanif Sjahbandi, Septian David, Febri Hariyadi, Yabes Roni; Ezra Walian.

sumber : bolalob

Senin, 21 Agustus 2017

Wajib Baca! Inilah Asal-Usul Bambu Runcing yang Pernah Bikin Penjajah Bermimpi Buruk!

Pada masa penjajahan, bisa dibilang kalau kekuatan para pejuang Indonesia dulu sangat kalah telak dengan para Belanda ataupun Jepang. Namun anehnya, para pejuang tidak pernah gentar dalam merebut kemerdekaan kembali dengan senjata seadanya. Salah satu senjata yang paling ampuh itu,  adalah bambu runcing. Ya, senjata asli Indonesia yang bikin penjajah ketar-ketir.

Telah lama kita mengenal namanya bambu runcing, namun tahukah dari mana senjata itu berasal? Ternyata jika diruntut ke belakang, ada sejarah panjang dari senjata yang satu ini. Mulai dari dibuat oleh seorang kiai hingga menjadi senjata sakti. Agar tidak penasaran, simak ulasan berikut.

Masih simpang siur mengenai bagaimana senjata yang berasal dari bambu ini dibuat, namun salah satu versi yang paling umum adalah berasal dari salah seorang kiai yang ada di Indonesia. Ya, beliau bernama Subchi seorang ulama Parakan yang digadang sebagai salah seorang pencetus senjata ini.

Rupanya pada saat penjajahan, banyak santri dan pejuang ingin bergabung bersama melawan penjajah. Sebelumnya mereka sowan dulu pada kiau Subchi ini, dan di sanalah mereka dikenalkan dengan senjata bambu runcing. Setelah diajarkan doa oleh kiai Subchi, para santri dan pejuang itu siap turun ke medan tempur untuk membabat habis penjajah.
Bukan seorang ulama biasa

Banyak sekali julukan dari beliau, mulai dari kiai bambu runcing hingga sang penggerak. Ya itu semua disematkan karena berkat jasa beliau pula para santri dan pejuang berjuang bersama menghadapi penjajah. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai seorang yang alim. Menjadi anak dari salah satu ulama yang terkenal, kiai Wahab, kiai Subchi selalu didik dengan ilmu agama yang kuat.

Saat terjadi penyerangan di Parakan, semua pejuang berkumpul pada beliau untuk meminta doa. Atas komando beliau pula, banyak laskar-laskar dibentuk untuk membantu TKR dalam merebut kemerdekaan yang ada di Indonesia. Beliau juga merupakan seorang guru untuk sosok pahlawan hebat Indonesia, jenderal Soedirman.

Kehebatan bambu runcing yang terkenal sepanjang masa

Setelah para santri  disuruhnya untuk membuat senjata bambu runcing atas perintah kiai Subchi, rupanya kepamoran senjata ini menyebar hingga ke mana-mana. Ya, berkat senjata ini pula, banyak peperangan yang dimenangkan oleh pejuang Indonesia. Para pejuang dan santri di daerah lain pun juga ikut menggunakan bambu runcing sebagai senjata utamanya.

Konon, bambu runcing ini punya kesaktian tersendiri dan membuat para pejuang pada masa itu selalu menang dalam peperangan. Usut punya usut kunci kesaktian bambu ini berasal dari doa dari kiai Subchi yang dituliskan di atasnya. Setelah bambu-bambu itu di doakan, muncul semangat dan moral yang kuat pada para pejuang untuk mengalahkan penjajah.
Penjajah paling ogah kalau berhadapan dengan bambu runcing

Bisa dibilang ketimbang menghadapi para pasukan lengkap dengan senjata api, penjajah lebih takut dengan serdadu bambu runcing. Kenapa? Alasannya sepele, banyak yang tidak ingin mati dengan keadaan yang tersiksa. Seperti yang diketahui, akan lebih baik bagi penjajah itu ditembak dengan peluru meskipun terkena organ vital. Ya, jika terluka pun bisa dengan mudah diobati sedangkan jika fatal pun bisa langsung meninggal. Sedangkan jika menggunakan bambu runcing pastinya akan menimbulkan kematian yang sengsara. Mulai dari infeksi hingga luka yang mungkin tak kunjung sembuh.

Selain itu, bambu runcing dianggap pembunuh dalam keheningan. Ya, kalau menggunakan senjata api kita tahu dari mana serangan berdasarkan suara dari senpi itu, sedangkan kalau menggunakan bambu runcing lain lagi ceritanya. Ternyata senjata tradisional ini benar-benar bikin penjajah ketar-ketir ya.

Kita mesti bangga dengan kehebatan para pejuang Indonesia, dengan senjata bambu runcing saja bisa membuat penjajah jadi balik kucing. Sekarang adalah tugas kita untuk melanjutkan perjuangan mereka. Mungkin bambu runcing sudah tidak ada, namun semangat untuk memajukan dan membela negara pastinya masih ada dalam diri kita.

sumber : boombastis

Mengapa Jenderal Sudirman Ditembak Tidak Mati? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Mengapa Panglima Besar Jenderal Sudirman tidak mati meskipun disiksa dan ditembak Belanda? Ustadz Abdul Somad menjelaskan rahasianya.

�Jenderal Sudirman ditembak Belanda, diserang macam-macam. Ditangkap, disiksa, tidak juga mati. Sehat. Ditandu di dalam hutan. Tengok foto-foto Jenderal Sudirman. Menggigil dalam hutan karena serangan demam malaria, tetap juga tidak mati,� kata Ustadz Abdul Somad.

Orang bertanya, �Jenderal punya jimat, enggak?�

Kata Jenderal Sudirman, �saya punya jimat.�

�Mana jimatnya?�

�Tiga.�

Apa itu jimatnya? Ustadz Abdul Somad menerangkan, pertama, wudhunya tidak putus. Panglima Besar Jenderal Sudirman selalu menjaga wudhu.

Kedua, sholatnya tak pernah ditinggal.

Ketiga, lidahnya senantiasa basah berdzikir. 

�Panglima Besar Jenderal Sudirman, orangnya sangat relijius. Itu yang membuat negeri ini merdeka!� tegas Ustadz Abdul Somad.

�Jenderal bintang lima, panglima besar, sholat tak pernah ditinggal, dzikir tidak putus, wudhunya senantiasa suci di hadapan Allah.�

sumber : tarbiyah

Minggu, 20 Agustus 2017

Tim Sepak Takraw Putri WO Saat Melawan Malaysia, Alasannya Bikin GERAM!

Asisten pelatih Timnas sepak takraw putri Indonesia, Abdul Gani, mengaku sudah melihat ada indikasi wasit menguntungkan tim Malaysia sejak set pertama. Tim pelatih memutuskan untuk walk out karena merasa kasihan dengan pemain.

Timnas sepak takraw putri Indonesia memilih WO pada set kedua saat unggul 16-10 atas Malaysia. Mereka menganggap wasit beberapa kali mengeluarkan keputusan kontroversial.

"Ketika kami melakukan servis pertama, kami dianggap melakukan kesalahan. Sementara Malaysia meski salah tidak dianulir. Baru mau main, sudah dianggap salah, gimana anak-anak mau bermain. Kasihan mereka," ungkap asisten pelatih timnas, Abdul Gani, kepada wartawan setelah pertandingan.

Abdul Gani mengklaim pertandingan sudah diatur agar wasit memberikan keuntungan kepada tuan rumah. "Ini sudah diatur, sudah tidak beres pertandingan ini. Waktu," tutur Abdul Gani.

"Wasit sudah terlalu sering (membuat keputusan kontroversial). Set pertama sudah ada indikasi. Ada permainan. Kami tim pelatih sudah tahu," tambahnya.

Dengan hasil ini, Malaysia mengoleksi dua kemenangan setelah sebelumnya menang 2-0 atas Filipina. Sementara nasib tim sepak takraw putri Indonesia belum diketahui. "Kami belum memutuskan langkah berikutnya, masih melihat perkembangan," katanya.

sumber : bola

Balas Insiden Bendera Terbalik, Hacker Retas Website Malaysia. Begini Penampakannya!

Kesalahan panitia SEA Games 2017 Kuala Lumpur Malaysia berbuntut panjang dan merembet ke mana-mana. Baru-baru ini ditemukan adanya website Malaysia yang diretas oleh hacker asal Indonesia.

Para hackers berhasil merusak sistem kemanan di beberapa website dengan mengubah halaman depan atau homepage. Kekesalan nampak terlihat dari bagaimana mereka menuliskan "Bendera Negaraku Bukanlah Mainan!"

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada puluhan situs yang diretas. Hackers juga kabarnya siap meretas lebih banyak lagi website yang akan 'dirusak'.

Ini adalah kali sekian hackers asal Indonesia meretas situs-situs tertentu, baik itu untuk tujuan iseng-iseng, ajang konsistensi, maupun sebagai bentuk protes dan perlawanan dari dunia cyber.

Bio666x misalnya, pernah membuat heboh situs-situs di Malaysia. Hebatnya, peretas bernama asli Yogi Nugraha sampai mematikan jaringan internet di Negeri Jiran.

sumber : indosport

Sunguh Terlalu, Gambar Bendera Indonesia juga Terbalik di Koran Malaysia!

Setelah insiden di buku panduan SEA Games Kuala Lumpur 2017, gambar bendera Indonesia Merah Putih juga tercetak terbalik di koran harian Metro edisi hari ini.

Di halaman 32 koran itu yang bertajuk Mencari Jagoan, isinya ulasan mengenai negara-negara yang tampil di ajang SEA Games tahun ini. Di bagian tengah halaman tersebut ditampilkan gambar bendera negara-negara peserta kompetisi olahraga se-Asia Tenggara dan bendera Indonesia Merah Putih tercetak terbalik.

Kemarin Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyesalkan gambar bendera Indonesia yang dicetak terbalik di buku panduan SEA Games. Imam memajang foto buku itu di akun media sosial Twitter dan sejak itu netizen ramai-ramai mengecam hingga tagar #ShameonYouMalaysia menjadi topik paling banyak dibahas.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin tadi malam langsung meminta maaf atas insiden bendera Indonesia Merah Putih yang tercetak terbalik di buku panduan SEA Games Kuala Lumpur 2017.

Pernyataan Khairy itu menanggapi cuitan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi kemarin di media sosial Twitter yang menyesalkan terbaliknya gambar bendera Indonesia itu.

"Bapak Imam, mohon terima permohonan maaf saya atas kejadian ini. Sesungguhnya tiada niat jahat. Saya amal kesal dengan kesilapan ini. Mohon Maaf," kata Khairy di Twitternya, seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (20/8)

sumber : merdeka

Ngaco Lagi, Malaysia Kini Tukar Bendera Thailand dengan Indonesia! Begini Ceritanya,!

Tags
Ketelitian Malaysia dalam mencetak majalah souvenir khusus SEA Games 2017 Kuala Lumpur rupanya benar-benar buruk. Kesalahan panitia tak hanya terlihat dalam penempatan bendera Indonesia yang dibalik menjadi putih-merah di halaman 80, tapi ternyata ada juga kesalahan di halaman 32.

Bedanya, kali ini Malaysia melakukan kesalahan fatal karena menukar bendera Indonesia dengan bendera Thailand (lihat gambar, red). Di situ terpampang daftar negara peraih medali SEA Games 2011 di Jakarta-Palembang.

Indonesia yang menjadi juara umum, memang benar ditulis berada di peringkat pertama. Namun, bendera yang dipampang ternyata bendera Thailand. Demikian juga dengan peringkat runner up, benar ditulis Thailand tapi bendera yang dipampang milik Indonesia.

Wajar akhirnya di media sosial semakin kencang hujatan terhadap Malaysia. Tagar #ShameOnYouMalaysia menggema dan menjadi trending topic di twitter. 

sumber : jppn

Sabtu, 19 Agustus 2017

TAMPARAN KERAS! Mantan PANGLIMA TNI : Bicara Saya Pancasila, Kedaulatan Kemana?

Tags
�Saya Panglima terakhir yang meredam konflik di Aceh, para founding father kita sudah sepakat mengenai dasar negara, memindai kesepakatan dasar negara tanpa kesepakatan bersama itu bahaya,� kata Djoko Santoso.

Di dampingi 5 pengawalnya yang menggunakan seragam TNI aktif, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, MSi memberikan kuliah umum dalam simposium nasional kebangsaan yang diadakan oleh Majelis Bangsa Indonesia (MBI) di Kencana Cawang, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (18/8).

Dalam paparannya, Djoko mengatakan, alih-alih kebhinekaan, jangan sampai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diberikan kepada orang yang ingin memecah belah kesatuan bangsa.

�Jangan banyak bicara Pancasila tetapi kedaulatan di berikan kepada orang lain. Kita harus memperbaiki garis pertahanan, konsepsi bernegara harus dikembalikan,� kata Djoko.

Menurutnya, di era global ini, perang tidak hanya bertempur di medan perang. Tetapi perang konsepsi. Dalam kondisi ketahanan, kata dia, kondisi ketahanan negara Indonesia sudah tertrobos. Secara doktrin militer ketika kondisi sudah seperti itu, maka harus mengumpulkan kekuatan dan memperbaiki batas depan pertahanan tempur.

�Kemerdekaan yang telah dimiliki pertahankan, jangan sekali-kali dilepas dan diserahkan kepada siapapun yang akan menjajah dan menindas Kita. Waspada! Jangan lengah, kalau lengah mengakibatkan kelemahan, kelemahan mengakibatkan kekalahan, dan kekalahan mengakibatkan penderitaan,� tegas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut menirukan gaya Jenderal Sudirman.

Artinya, lanjut Djoko, ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamika suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan serta gangguan.

�Baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mewujudkan tujuan nasionalnya,� terang Pangdivif 2/Kostrad (2001).

Masalah keberagaman, kata Djoko merupakan masalah ketidakadilan yang bahayanya melebihi komunisme. Kesenjangan sosial, ekeploitasi alam secara serakah dan disparitas menyebabkan ketidakadilan.

�Potret situasi kita memang seperti itu, untuk menghadapi itu harus punya pegangan. Kita menanam saja kebaikan, semangat kebaikan itu yang akan menunjukkan kita ke arah yang lebih baik,� pungkasnya.

sumber : wartapilihan

Mantan Ajudan Ir. Sukarno: Saya Melihat Sukarno Coba Dibunuh Berkali-kali!

Bukan rahasia lagi jika Ir. Sukarno, bapak proklamator kemerdekaan Indonesia pernah beberapa kali berhadapan dengan maut. Tak hanya sekali dua kali, sejak era perjuangan melawan pemerintah Belanda hingga menduduki tampuk kepemimpinan, nyawanya selalu dalam ancaman. Memasuki era 1950-an, frekuensi ancaman-ancaman ini semakin tinggi sehingga saat itu ia dirasa perlu mendapat pengawalan pribadi yang lebih ketat. Seperti kisah yang dituturkan oleh Kolonel (Purn) H. W. Sriyono yang bertindak sebagai staf ajudan Sukarno ini.

Kolonel (Purn) H. W. Sriyono merupakan salah seorang yang berada di lingkaran pengamanan Sukarno. Ia dipilih pada 1952 untuk melaksanakan tugas-tugas secara fisik serta pengamanan untuk Sukarno. Demikian sebagaimana dilansir dari liputan CNNIndonesia.com, Kamis (17/8/2017).

�Jadi kalau ke mana Bung Karno pergi, mereka mengadakan advance dulu, tujuan Bung Karno ke mana, kami datengin dulu, kami cek tempat yang akan dipakai, acara, siapa penanggungjawabnya, dan persiapan makan-makannya. Lalu, sampai tidur. Ya, persiapan tempat tidurnya dan sebagainya itu semua kami cek. Kalau sudah merasa aman dan kami yakin akan aman, baru kami laporkan ajudan. Jadi, bisa presiden dibawa ke situ,� papar pria yang sudah berusia 87 tahun itu di Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta.

Jumat Durjana�Dilempar Granat

Ada beberapa usaha pembunuhan yang sangat diingat oleh Sriyono sewaktu masih menjadi staf ajudannya sejak usia 22 tahun. Peristiwa pertama yaitu pelemparan granat di Sekolah Dasar Cikini yang dikenal dengan sebutan Jumat Durjana. Saat itu Sukarno sedang melakukan inspeksi atau kunjungan ke SD Cikini, sekolah tempat putri kandungnya, Megawati Soekarnoputri, belajar.

�Kalau namanya saya masih ingat yaitu Saadon dan Tasrif dari kelompok organisasi yang ekstrem kanan, tapi Alhamdullilah Bung Karno tidak sampai meninggal, terkena sedikit pun tidak, tapi anak pelajar banyak yang kena, ada yang sampai meninggal,� kenang Sriyono.

Penembakan AURI

Peristiwa selanjutnya yakni terjadi di dalam Istana Presiden. Ada penembakan dari pesawat militer dari AURI, Letnan Daniel Maukar. Peristiwa itu terjadi kurang lebih pukul sebelas siang. Biasanya, menurut Sriyono, pada jam-jam itu Bung Karno turun dari ruangan kerja ke ruangan makan.

�Tapi kebetulan hari itu beliau tidak turun untuk makan siang. Ruang makan tersebut pun habis ditembaki dari atas, tetapi Bung Karno selamat karena tidak ada di tempat,� ungkap Sriyono.

DI/TII

Pada perayaan Idul Adha pun usaha pembunuhan masih terus terjadi. Saat sedang mengadakan salat Idul Adha, ada simpatisan DI/TII yang mengeluarkan senjata dan langsung menembak ke arah Sukarno dari belakang. Meski ancaman datang dari jarak hanya 5-6 meter, Bung Karno tidak terluka sama sekali karena tembakan meleset. Hanya saja, peluru mengenai bahu imam Salat Id yang juga Ketua DPR saat itu, Zainul Arifin.

Orator Ulung

Sriyono, pria yang sudah berjuang sejak umur 14 tahun ini menuturkan bahwa Bung Karno merupakan seorang pemimpin yang merakyat. Sukarno selalu mendengarkan dan memerhatikan suara-suara rakyat. Menurut Sriyono, setiap sore, saat belum ada pengamanan yang cukup ketat, Bung Karno sering jalan-jalan ke Daerah Sawah Besar sembari menyapa rakyatnya.

Sriyono terkesan dan kagum ketika Bapak Bangsa ini menyampaikan pidato untuk rakyatnya. Sriyono menyebutkan, setiap Bung Karno pidato, semua rakyat ingin mendengarkan pidato beliau. Bahkan, ketika berpidato di radio pun, tukang becak berhenti untuk mendengarkan.

�Kalau kunjungan ke daerah-daerah sampai-sampai ibu-ibu itu meminta, �Mana bekas minumnya Bapak?�. Semua berebut kepingin punya anak seperti Bung Karno, itu bukan politik hanya pengalaman sehari-harinya saja,� kata Sriyadi menceritakan kekagumannya pada Bung Karno.

Selain itu, cara Bung Karno memberikan perintah kepada bawahannya seperti panggilan antara anak dan orang tuanya, tidak membeda-bedakan kedudukan dan pangkat seseorang.

�Kewibawaan Bung Karno, kalau sudah bilang diam, semua diam. Tidak ada yang menyulut lagi,� papar Sriyono.

Rapat Raksasa di Lapangan IKADA

Ia pun mengenang peristiwa 19 September 1945, atau Rapat Raksasa di Lapangan IKADA. Di sana Sukarno membius ribuan orang dengan orasinya soal kemerdekaan Indonesia. Bagi Sriyono, meski tak menyaksikan langsung, peristiwa ini punya makna penting karena setelah proklamasi 17 Agustus, ia merasakan rakyat Indonesia sebenarnya belum sungguh-sungguh percaya negara sudah merdeka. Di lapangan IKADA itulah Sukarno berhasil meyakinkan mereka�bahwa pemerintahan memang benar ada dan siap mempertahankan kemerdekaan.

�Rakyat ini kan ingin tahu apakah Jepang masih berkuasa. Ada ribuan rakyat berkumpul di lapangan menunggu, tentara Jepang sudah siap semua di situ. Begitu Bung Karno datang, dia ngomong �Kalau masih percaya sama saya sekarang juga dengan tertib, aman, pulang.� Lalu mereka pulang semua. Padahal rakyat itu ribuan, kepingin tahu apa yang terjadi. Itu wibawanya seperti itu yang kami rasakan di mana-mana,� beber Sriyono.

Rapat besar IKADA sendiri hanya berlangsung beberapa menit karena Sukarno meminta rapat dibubarkan dan rakyat mempercayakan hal-hal terkait pelaksanaan kemerdekaan pada pemerintah.

Kini, 72 tahun berselang setelah proklamasi, berpuluh-puluh tahun setelah Sriyono mengawal Sukarno, ia masih ingat benar semangat yang mendorongnya untuk berjuang demi kemerdekaan: menciptakan satu keadilan, kenyamanan ketentraman, bagi bangsa dan negara.

Di mata Sriyono, selama 350 tahun Indonesia dijajah, tidak ada perubahan tata hidup bagi rakyat sehingga perlu bangsa Indonesia mengatur dirinya sendiri.

Harga Mahal untuk Sebuah Kemerdekaan

Sriyono menekankan kepada generasi muda bahwa kemerdekaan ini tidak didapat dengan mudah, atau gratis. Ia pun meminta generasi muda mengisi kemerdekaan ini agar menciptakan negara yang adil, makmur, aman, dan tentram. Ia juga berpesan agar generasi muda tidak melupakan sejarah karena sejarah merupakan jati diri bangsa. Begitu pula dengan dasar negara ini yaitu Pancasila.

Baca juga: Bikin Haru! Veteran 93 Tahun Ini Bagikan Kisah Perjuangannya Melawan Penjajah Bersama Jenderal Ahmad Yani

�Pancasila jangan jadi satu dasar negara saja, tetapi harus dijadikan satu kehidupan bagi Bangsa Indonesia. Setiap warga Indonesia harus berjiwa pancasila, apapun dia agamanya, apapun dia sukunya,� pungkas Sriyono.

sumber : suratkabar

Bendera Indonesia Terbalik, Menpora Marah Besar. Ini Jawaban Menteri Malaysia!

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, meminta maaf atas insiden kesalahan pemasangan bendera Indonesia pada buku panduan pembukaan SEA Games 2017. Khairy menegaskan tak ada kesengajaan dalam insiden tersebut. 

Acara pembukaan SEA Games 2017 yang berlangsung meriah, Minggu (19/8/2017), diwarnai dengan kesalahan pemasangan bendera Indonesia. Dalam buku panduan acara pembukaan, bendera Indonesia yang seharusnya Merah Putih justru tercetak menjadi Putih Merah.

Kesalahan tersebut lantas mendapatkan respons keras dari Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Imam Nahrawi, di akun Twitternya. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengaku kecewa dengan insiden fatal tersebut.

Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin, langsung membalas cuitan Imam Nahrawi, dan meminta maaf. Menteri berusia 41 tahun itu juga menyayangkan kesalahan cetak yang terjadi dan menegaskan negaranya tak sengaja melakukan kesalahan tersebut.

"Bapak Imam, tolong terima permintaan maaf saya soal ini. Sesungguhnya tiada niat jahat. Saya amat kesal dengan kesilapan ini. Mohon maaf," tulis Khairy Jamaluddin di akun Twitternya @Khairykj.

Sebelumnya, Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur berencana meminta penjelasan Malaysia terkait insiden bendera terbalik di SEA Games 2017. Indonesia juga tak menutup kemungkinan untuk mengirim nota keberatan soal kekeliruan tersebut.

sumber : bola